Senin, 23 Mei 2011

bumga hitam band

oi oi … sebenarnya saya agak terlambat membaca tulisan ini karena saya memang bukan manusia computer yang setiap saat betah didepan computer.. surfing…milis,loading dll. Lagian saya ga punya akses ke internet selain merental kesalah satu warnet yang ada didaerah saya di radio dalam. Dan ada baiknya saya terlambat membaca tulisan kang mas Yanuar sholeh ini,karena saya lihat tanggal tulisan nya adalah tgl 12 bulan april 2007,sedangkan saya baru membacanya pada tanggal 13 Desember 2007…sudah terlewat 7 bulan lamanya,tapi tampaknya saya harus tetap merespon tulisan kang mas Yanuar,karena tampaknya dia sangat sayang kepada saya,sampai-sampai urusan masuk tipi dibawa-bawa keurusan Jakarta bersatu,kenapa ga sekalian aja masalah saya sunat dulu bagaimana…ngomong-ngomong saya memang benar-benar sudah sunat loh,mau coba?? Monggo njengking…Begitu berartikah saya di komunitas ini? atau begitu menakutkan? sampai2 nama dan band2nan saya nangkring disitu…atau ini salah satu cara pembunuhan karakter dikomunitas?? Sekali lagi monggo…silakan saja…bebas!!! Seperti kata pembesar2 punk disini bahwa punk itu bebas…bebaskan dirimu tanpa aturan, tanpa batas sampai dirimu bertindak seperti hewan!!! Terserah!!! Bukan begitu bukan?? Bukan !!! Ga ada yang perlu ditutupi atau ditakuti disini,bagi gw komunitas ini adalah keluarga terbaik yang gw punya dan gw percaya…kalau gw harus telanjang disini ga masalah, ga perlu malu,kita ga melakukan hal yang membawa kepentingan pribadi koq…okeh ceerrr…lanjut
Pertama
Yah saya benar-benar Eko kr yang disebut oleh kang mas yanuar, kalo mau cari saya…insya Allah saya bisa ditemui dimana aja kalian mau, bisa di markas kami di Antimusic Jl.gandaria 1 no.8 atau mau ketemuan di Movement rec, atau di Daily life/sekre/48 tempatnya kawan meruya,atau di proklamasi/markipat tempat kawan2 depok,atau diciputat ditempat kawan sexy pig,atau dilapak blok m,diwarrior tempat kawan2 manggarai, cipulir, cileduk, ps.minggu, mampang, bintaro, cirendeu, kedoya, tj.duren…bekasi,tangerang,bogor scene/komunitas/kawan-kawan dimana di Jakarta kalian mau atau di taring babi sekalian saya akan dengan senang hati datang…kalau diluar Jakarta juga bisa aja terserah..tapi masak iya gw tinggal dijakarta lu ngajak ketemuan di ambon ceeerrr…yang bener aje. Okeh
Kedua
Huahahahahhaha masalah cluster bomb unit, untuk masalah ini kami sudah membacanya dari sekitar bulan tulisan itu dikeluarkan,waduh2 saya melihat tulisannya koq kayak anak TK atau anak kecil yang melakukan kesalahah dan ga mau disalahkan sendiri. Kenapa kalau kalian yakin masuk TV adalah tindakan sadar dan benar kenapa kalian ga pertahankan itu sampai titik darah penghabisan kalian!! Kenapa kalian malah berbicara “siy itu juga masuk TV tuh” dan bla-bla-bla. Sbelum kalian melakukan hal itu, kalian tentunya sudah tau konsekwensi yang akan kalian hadapi di depan, Walau sakit yang kalian dapatkan hadapilah secara jumawa,secara tegak kepala…kalau memang kalian jujur apa yang kalian lakukan ini untuk kepentingan orang banyak bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan, pasti kebenarannya lambat laun akan terlihat…ingat kawan sesuatu yang buruk itu datangnya membabibuta langsung kelihatan dimana-mana, tetapi sesuatu yang baik dan benar datang nya pelan..pelan..tapi pasti dan yakin. Kalau pada akhirnya semua ini adalah benar,kenapa kita semua tidak mengikutinya. Maksudnya kalau masuk TV pada akhirnya adalah benar dan sudah relevan dengan apa yang kita perjuangkan selama ini…yuk kita sama-sama MASUK TV. Berpeganganlah pada akar atau dahan yang kuat ketika kita ingin mencapai puncak,jangan berpegangan pada sehelai rumput yang jelas2 tidak bisa menopang berat tubuh kita…dan lihat lawan dengan jelas walaupun kita dalam keadaan terpojok,arahkan tinjumu kesasaran yang benar jangan membuang2 tenaga terus2an dengan hanya memukul angin.
Kembali lagi kemasalah CBU,saya sudah mengenal Oliver (drummer CBU) secara langsung sejak saya ikut mengorganize acara ABC PARTISAN GIGS pada tahun 2003, dimana diacara tersebut Oliver bermain sebagai additional drum di band POWER OF IDEA,kemudian pada tahun 2005 Oliver datang kembali dengan band aslinya dia yaitu
Cluster Bomb Unit yang disingkat CBU bersama dengan beberapa crewnya. Disini saya ikut mengorganize acara dari awal sampai kepulangan mereka. Secara pribadi saya dan beberapa kawan di antimusic malahan lebih dekat dengan kakak beradik yang ada di CBU yaitu Julia ‘vocal’ dan adiknya si Moritz ‘bass’. Ketika para personil lainnya sibuk jalan-jalan,mereka lebih memilih ngobrol2 dengan kami di Antimusic. Saya juga yang membawa mereka untuk mengenal komunitas-komunitas lainya dijakarta,termasuk mengenalkannya ke taring babi. Pada tahun 2006 mereka kembali lagi untuk tour di Indonesia,tetapi kali ini saya tidak ikut mengorganizenya, karena kerjaan saya sedang padat saat itu. Yang saya tahu sehari sebelum kedatangan mereka kawan saya ARI dan ANDRASH yang mengorganize acaranya menelpon mengabarkan bahwa mereka/CBU ingin berkunjung ke Antimusic…saya bilang oke ga masalah,siapapun boleh datang ketempat kami,apalagi mereka yang jelas-jelas setahun sebelumnya pernah berkunjung dan datang jauh-jauh dari benua yang berbeda. Kami hanya berusaha untuk menjadi tuan rumah yang baik. Ketika CBU dan crew nya sampai di tanah air mereka langsung menuju hotel,dan yang membuat kami sedikit bingung beberapa dari mereka langsung ingin ke Antimusic,wah wah segitu kangennya kah mereka kepada kami?? Sekitar jam 12 siang Ari menelpon dan mengabarkan mreka ingin ke Antimusic, tapi saya sedang diluar..lagi ngurus kerjaan cetakan…saya bilang “sore aja ri ke Antimusic nya” dan akhirnya mereka ke Movement dulu sebelum akhirnya ke tempat kami Antimusic pada sore harinya. Yang datang pertama kali adalah Andreas geiger (andy), Bernadette, dan si keriting Patrick Veigel , saya juga sudah kenal dengan Andy pada tahun kedatangan pertama mereka. Pokoknya mereka langsung mengeluarkan semua atribut Media mereka seperti Kamera DV, recorder,microphone dll. Yang saya tahu mereka adalah kawan lama kami yang datang untuk mendokumentasikan segala sesuatunya yang berbau tour CBU di Indonesia.
Dan sebelumnya kami pernah dikirimi VCD documentary karya Andreas Geiger yang berjudul HEAVY METAL AUF DEM LANDE, yang berisi tentang Documentary Scene Heavy metal disana. Dan yang kami tahu bahwa mereka ingin membuat proyek yang sama tentang Documentary Scene Punk disini dan akan dibuat kedalam format VCD sama dengan karya sebelumnya. Woiiiii kalau memang pada akhirnya film documentary itu dimasukan ke salah satu stasiun televisi di Jermansana itu benar2 di luar sepengetahuan kami di Antimusic. Waktu pertama kali melihat trailernya/cuplikannya lewat U-tube (salah satu media download gratis di internet), saya kaget dan langsung bertanya kepada salah satu kawan disini,apakah ini benar?? Lalu saya coba Tanya kepada beberapa kawan di Jakarta dan sebagian juga saya coba cari info kepada kawan yang ada di kota Liepzig dan Hannover (kebetulan kami juga punya koneksi kesana). Yah betul.memang tayangan itu dikeluarkan oleh EIKON (semacam production home disana) yang bermarkas di Stuttgart yang bekerja sama denga ARTE tivi yang di sinyalir sebagai tivi pemerintah yang mempunyai program khusus menayangkan masalah seni dan budaya. Yang mempunyai jangkauan se Eropa dan juga mempunyai kerjasama dengan Televisi Australia. Singkat cerita hub kami dengan tim Stuttgartsaat ini masih belum kondusif, karena mereka sekarang banyak dikecam oleh kawan mereka dari Jerman sendiri sehubungan dengan ketidak terbukaaan mereka kepada kami di Indonesia. Kami adalah MANUSIA!!! Bukan monyet yang ingin menjadi manusia…terakhir pada poin ini kami benar-benar tertawa ketika ada tulisan saya dan kawan-kawan dibilang munafik dengan dikatakan membawakan tripod dan menenteng-nenteng alat2 mereka. Yah saya ingat kejadian itu…ketika acara konser CBU dibulungan yang kedua (2006 show) sudah selesai, kami semua sudah capek dan timbulah ide2 konyol kami,dengan meminjam semua property media mereka seperti kamera DV,tripod dan alat perekam suara nya untuk kami pakai mewawancarai mereka kembali (gantian mereka yang kami tanya macam-macam, semau kami), kami juga keliling2 membawa property itu dan menanyakan keadaan2 panitia yang saat itu sudah kelelahan. Yang jelas saat itu apa yang kami lakukan mengundang banyak tawa orang-orang yang ada disekitar situ,termasuk si bule-bule itu yang mengatakan kami gila, disamping bahwa mungkin sebenarnya mereka takut propertynya rusak oleh kami. Oooohhh mungkin dari kejauhan ada yang melihat kelakuan kami,dan kami dibilang seperti yang dikatakan kang mas yanuar atau kang mas haskha. Byoh byoh byoh apa kang mas yanuar benar2 melihat kejadian itu dengan mata kepala sendiri?? Kalau tidak…seimbangkah porsi yang dikeluarkan disini??
Ketiga
Masalah SMS!!! Saya secara pribadi kenal dekat dengan Mike guitarisnya marjinal,maaf kenapa saya sebut nama Mike saja walaupun saya juga kenal dekat dengan semua yang ada di taring babi seperti “Dodidislike” (kawan lama sejak sebelum krisis ekonomi sebelum saya kenal dengan kawan taringbabi lainnya),juga kenal “Bob oi” orang yang selalu tersenyum dan selalu mau membantu ketika banyak kawan memerlukan bantuannya, “Ableh kuda” walau tidak terlalu menonjol diantara yang lain…tapi ingat air tenang menghanyutkan bleh, juga “Romi Jahat” wah-wah kalau bapak yang satu ini Mantaaaaap deh!! Selalu lucu,rendah hati dan selalu mantap dilihat baik dipanggung ataupun diluar panggung…oke lanjut. Ketika pertama kali dengar marjinal akan masuk TV (baru iklannya doang ceeerr). Gw langsung mengirim SMS ke Mike pake no gw pribadi yang Mike juga menyimpannya. Dan itu juga hanya satu kali, Bunyinya seperti ini “Mike gw ga mau masuk lubang tai seperti lu” dan mike membalas “kebebasan berpendapat bagi setiap orang” mantaaap itulah mike yang gw kenal selama ini selalu bisa menjawab setiap pertanyaan secara diplomatis. Selesai sampai situ kami ngga ada contack lagi. Yang ada beberapa hari setelah acara tersebut tayang, saya pribadi jujur banyak sekali mendapat SMS dari kawan2 di Jakarta dan daerah yang menanyakan perihal kejadian tersebut…dan saya jawab “tanyakan saja langsung kepada yang bersangkutan” kalau saya sebagai Pribadi masih percaya dengan apa yang kami yakini selama ini. Nah disini niy yang bikin saya bingung, koq ga lama setelah itu beredar rumor kalo perbedaan ini seakan-akan menjadi sebuah perang antara komunitas dengan komunitas bahkan sampai membawa2 persaingan nama besar band. Bussettttt deh segitu amat bikin isunya…ga salah tuh?? Kalo mau nama besar bukan disini tempatnya,ini komunitas jalanan bung…Cuma ketulusan daya tahan dan keikhlasan yang dapat membuat kita bertahan disini. Belum lagi saya banyak kedatangan orang2 yang tidak suka dengan Taring Babi atau mungkin pernah merasa sakit hati oleh Taring Babi yang istilahnya mengajak bersekutu,menjilat,atau apalah…loh apa-apa an ini?? Ini adalah masalah perbedaan prinsip,bukan masalah pribadi !!! dari jaman kuda makan emping ampe sekarang Kami paling tidak suka dijilat !!! jelek kami bilang jelek,bagus kami bilang bagus!!! Baik kami bilang baik,buruk kami bilang buruk!!! Kadang memang menyakitkan…tapi itu kenyataan. Satu lagi yang bikin kami bingung adalah ketika dipermasalahkannya sesuatu yang sudah kami yakini sejak lama. Kenapa ketika kami ingin tetap menjadi diri kami sendiri seperti yang memang kami jalani selama ini…kenapa dipertanyakan?? Lah dari dulu kan kami memang menolak media,ketika kami tetap menolak media kenapa dipertanyakan. Kalau ada pertanyaan “kata siapa punk ga boleh masuk tivi??” akan ada pertanyaan “kata siapa juga punk harus masuk tivi??”
Kami ga pernah menganggap ini sebagai masalah…bebas aja…silakan aja lu mau masuk tivi atau masuk apapun, tapi kalian juga mesti menghargai bahwa ada juga loh yang benar-benar masih menolak media mainstream. Kalau ada perlawanan2 seperti slogan melawan media,bukan kah memang sudah kami lakukan sejak dulu!…jauh sebelum era reformasi kami sudah melakukannya dan masih melakukannya. Teman sejalan atau teman sejati tahu apa yang harus mereka lakukan terhadap keberadaan temanya sendiri…ketika iya tahu dan mengerti bahwa temannya tersebut misal: akan muntah bila melihat sesuatu berwarna ungu, iya akan berusaha untuk memperingati temannya tersebut ketika ada sesuatu yang berwarna ungu atau minimal membantu mengobatinya…kalau pada akhirnya ia malah memakai baju berwarna ungu…bagaimana mungkin Teman sejalan bisa berjalan beriringan…yang ada malah muntah terus2an. Wacana ini masih terlalu muda untuk diputuskan kawan, kalau dilanjutkan banyak sekali yang akan menjadi korban. Maaf kalau akhirnya begini…mudah2an esok akan ada solusi yang lebih baik lagi.
Tambahan Buat kang mas yanuar, bagaimana mungkin bunga hitam ingin melenggang/menguasai BLANTIKA musik underground Indonesia kalau masuk phamflet aja bunga hitam ga mau…maen ada sponsor mainstream seperti rokok dll bunga hitam juga ga mau…datang jauh-jauh kesemarang sampai disana ternyata acaranya didukung oleh sponsor radio prambors,bunga hitam ambil langkah pulang…sampai kami harus rela muka kami di cemong-cemongin agar tidak terlihat wajah kami semuanya…agar semua orang bisa bilang ya kami bunga hitam! … yang mana sebenarnya yang ingin menguasai atau ingin lebih terkenal sendirian ?????? yang masuk tv atau yang menolak tv? Yang ikut sponsor atau yang menolak sponsor? Yang minta bayaran/tarif atau yang datang dengan sukarela???
Yang maaannnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ?????????????????????????
Lagi pula kami bukan band underground, tapi band basement !!! Oke..Lanjut
Keempat
Kalau kang mas yanuar sampai membawa-bawa nama acara Jakarta Bersatu,sepertinya kang mas yanuar ini tahu banyak tentang apa yang terjadi dengan komunitas Jakarta ya??
Yang jadi masalah gw ga kenal dengan yang namanya kang mas yanuar sholeh ini,apakah dia orang jakarta? Luar Jakarta? Atau orang planet mana niy?? Atau jangan2 setan yang menjelma menjadi manusia? Atau jangan2 orang2 dari dalam taring babi itu sendiri?? Atau malah dari keluarga saya sendiri?? Hehehe…kang mas yanuar kalo mau membicarakan Jakarta Bersatu ayo monggo,tapi jangan sama saya sendiri,tapi dengan seluruh panitia yang terlibat didalam kepengurusan acara tersebut…saya dengan amat senang hati akan membicarakan hal tersebut. Semuanya sudah jelas koq dan tercatat…ayo dibicarakan jangan asal ngomong dan menghakimi secara sepihak. Kalau ngga berani, berarti yang sebenarnya PECUNDANG dan Tai itu siapa?? Apakah kang mas yanuar ada ketika dulu komunitas ini dalam masa2 kritis orde baru, apakah kang mas yanuar ada ketika dulu banyak terjadi baku hantam antar komunitas, apakah kang mas yanuar ada ketika dulu pake sepatu boot aja dikejar2 preman atau apakah kang mas yanuar nanti akan tetap ada ketika komunitas ini dianggap sebagai musuh public,apakah kang mas yanuar nanti akan tetap ada ketika komunitas ini mendapatkan banyak rintangan…apakah kang mas yanuar akan ada digaris depan??? Atau di garis belakang??
Atau kang mas yanuar ada dimana??? Dan apakah-apakah yang lainnya…Ada ?????????
Kelima
Lagi2 kalau kang mas Yanuar mengatakan saya seperti Jagoan menantang orang2 ditengah panggung seperti jagoan…ehmmm ini patut dicermati secara detail,kalau ngomong tuh yang jelas jangan menilai sesuatu hanya dari satu sudut pandang saja atau dari satu sumber saja. Oke kita kilas balik kemasa lalu, seingat saya lebih dari 5 kali saya ikut serta bareng2 anakJakarta mensupport scene di cirebon. Dan tidak pernah sekalipun acara atau gigs di cirebon tidak terjadi keributan selama saya mengunjungi kota tersebut. Selalu terjadi keributan disetiap saatnya,kebanyakan siy terjadi karena banyak orang atau masyarakat awam (yg tidak mengerti jenis musik ini) atau bahkan preman ga jelas masuk kedalam acara yang akhirnya memicu keributan ditengah2 acara. Terkecuali ketika terakhir saya kesana pada bulan juli 2007 ketika saya membantu mengantar band dari singapura yaitu BLINDED HUMANITY maen dikota cirebon ini…asli panitianya si Dedy “Total Riot” dan kawan2nya sukses membuat acara musik di cirebon tanpa terjadi keributan sedikitpun…salut Dedy…teruskan perjuangan!!! Oke kembali ke Laptop…ya betul saya akui saya pernah terlibat 2 kali keributan secara langsung ataupun tidak langsung pada acara dan waktu yang berbeda di cirebon.
Yang pertama ketika saya dengan band saya kira2 tahu 2003 datang kecirebon melihat sepanjang acara berlangsung,setiap ada band yang sedang show maka penonton akan berlari dari tribun menuju panggung sambil membawa benda apa saja,entah itu batu,botol,sandal atau apa saja yg mereka temui dan melemparkannya kearah panggung lalu kemudian berjoget/berpogo ah. Begitu juga ketika band yang bareng kami dari Jakarta yaitu RELATION SHIT sedang show merekapun melakukan hal serupa sehingga show mereka sering berhenti karena terus terjadi pelemparan. Puncaknya ketika band saya show penonton masih bertingkah seperti itu dan panitia tampaknya tidak sanggup mencegahnya,maka pecahlah keributan ditengah2 penonton yang terjadi antara audiens cirebon (entah itu siapa) dengan kawan GARPUTALA dari bekasi,berimbas ke kami yang di panggung…dan saya bilang kemereka “kalau berani lempar diri kalian ke panggung sini jangan cuma botol atau bangku” tak lama keributan selesai dan acara terus berlanjut sampai selesai. Adakah yang salah dengan kata2 saya?? Apakah saya harus ngumpet dibelakang sound ketika kejadian itu berlangsung?? Apakah saya harus diam ketika melihat komunitas dari kota kecil yang sedang membangun dirusak oleh orang2 yang tidak bertanggung jawab?? Apakah saya salah??? Siapa yang pecundang?? Saya…preman cirebon…atau orang2 yang ada disitu tapi diam saja???
Yang kedua adalah ketika kira2 akhir 2005 kami mencoba melakukan tour keliling jawa dengan biaya dari kami sendiri yang kami dapatkan dari profit hasil penjualan kaset kami. Tanpa kami meminta sepeserpun ongkos kepada panitia. (sekedar catatan kalian boleh bertanya keseluruh panitia yang pernah mengorganize show bunga hitam di Jakarta ataupun luarJakarta,apakah kami pernah meminta bayaran ataupun ongkos kepada mereka) Mohon maaf tanpa ada niat untuk menggurui, kami sampai ke tahap pemikiran bahwa apa yang dikerjakan oleh punk akan kembali lagi pada esensi punk itu sendiri “ punk for punk it’s self “ atau “ punk buat punk itu sendiri “ bisa diartikan “ dari komunitas untuk komunitas “ missal : kami membuat rekaman kaset dengan biaya Rp.5000,yang kemudian kami jual dengan harga Rp.10.000,berarti kami mendapatkan profit atau keuntungan sebesar Rp.5000 yang kemudian kami coba kumpulkan dan kami pergunakan sebagai ongkos kami untuk mendatangi kawan kawan-kawan diluar sana. Dan itu kami lakukan semampu kami,kalau mampunya hanya sampai 2 kota ya jangan dipaksakan,kalau mampunya sampai 10 kota,ya harus disyukuri. Kalau akhirnya kami masih mendapatkan ongkos ala kadarnya dari hasil kolektifan/patungan panitia…kembali lagi ke kita apakah keikhlasan rejeki dari panitia itu harus kita tolak? Atau mungkin mau disumbangkan ke yang lebih membutuhkan…terserah!!!
Kembali lagi…Saat itu cirebon adalah kota kedua yang kami datangi dari rencana rangkaian 13 kota yang akan kami kunjungi. Kami berangkat hari sabtu habis magrib dari Jakarta dengan menyetir kendaraan/mobil sendiri yang keadaan lampu depannya hidup…mati…hidup…mati, sampai indramayu sekitar jam 10 malam dan belum lagi kami beristirahat, panitia mengatakan bahwa kami harus segera show karena ijin hanya sampai jam 11 malam dan kebetulan waktu itu hujan rintik2 sudah mulai turun. Maka kami pun memulai show di indramayu sampai selesai dan terus beristirahat melanjutkan dengan diskusi kecil bersama kawan panitia sampai pagi…oowww sudah hari minggu,kami keasikan ngobrol dan lupa istirahat, kami lupa bahwa masih banyak kawan2 dikota lain yang juga harus kami kunjungi dengan porsi yang seimbang. Akhirnya kami melanjutkan perjalan sekitar jam 11 siang hari minggu menuju kota cirebon yang kurang lebih memakan waktu 3-4 jam dari tempat kamis singgah di indramyu. Lampu kami sudah benar-benar mati dan ga ada waktu untuk kebengkel…ga masalah kita jalannya siang hari ini…laanjuut…brangkat. Sampai cirebon pukul 4 sore kami langsung menuju acara,wah badan rasanya benar2 mau patah,perut kosong belum keisi apa2…belum istirahat ceerrrr. Dan ketika kami sedang menunggu diluar tiba2 datang seseorang “punk” dari cirebon menghampiri kami dengan mabuk dan mulut bau gaur’…”woi apakabar niy?” …kami bilang “kabar baik”…dan orang ini terus nyorocos ga karuan ngomongin masalah,”kapan niy kita turun kejalan lagi”… “gimana niy keadaan Negara sedang gawat”..dan nyerocos terus…waduh gawat niy emangnye kite nyang punya Negara… Ngga lama kemudian pihak panitia menghampiri kita dan bilang bahwa kita harus show saat itu juga karena sudah waktunya (saat itu sudah jam 5 sore) dan lagi2 kata panitia ijin penggunaan gedung hanya sampai jam 5 sore. Maka kami pun bergegas untuk segera melakukan persiapan kebelakang panggung, tetapi kawan kita yang tadi niy,yang nyerocos bau gaur’ga karuan menghadang kita dan bilang dengan logat cirebon yang udah cadel karena mabuk “alah udah disini aja,nyantai dulu,panggung mah nomor dua”
Saya pun menjawab dengan kondisi yang sudah capek “woi panggung tuh bukan nomor dua tapi nomor sepuluh,bahkan tak bernomor bagi kami” maka barulah kami mendapatkan “jalan” dari orang tersebut yang disela2 pembicaraannya terus menerus mengucapkan bahwa ia sering nongkrong di taring babi. Semua ini ada buktinya dan ada saksinya. Dan ketika kami show baru pertengahan lagu pertama,suasana gedung dan panggung sudah sangat kacau,tampaknya kapasitas gedung tidak sanggup memenuhi lonjakan penonton yang memang saat itu sangat membludak,kaca-kaca pecah,pintu masuk sudah terbuka lebar,para preman pasarpun masuk ikut berpogo dengan gaya dangdut sampai keatas panggung,yang akhirnya berbuntut dengan dipukulinya/dikeroyok teman kami yang bernama SEAL vokalisnya band SOSIAL-SOSIAL diatas panggung,karena SEAL berinisiatif mendorong mereka kebawah…lalu kami serempak membantunya dengan menyerang balik para preman tersebut dengan semua benda-benda yang kami pegang,yang megang gitar…yah pake gitar,yang megang bass…yah pake bass…yang megang mic…yah terpaksa pake stand mic. Mereka mundur turun kebawah,dan setelah dengan negosiasi bahasa ikan antara kami dengan para preman tersebut maka acara pun berlanjut…tapi ternyata orang yang tadi kami ceritakan (yang mabuk mulut bau gaur’) mencoba memancing di air keruh,dengan licik ngumpet dibalik kerumunan pogo melempar sandal atau botol mineral kearah kami di panggung…posisi saya ada didepan berdempetan langsung dengan penonton,saya sangat melihat siapa orang yang melempar benda tersebut,karena lebih dari satu kali dan yang terakhir mengenai badan saya…kalau kemudian saya membalasnya dengan melempar benda pula kearahnya, apakah saya salah??? Apakah kami salah ketika kami membela diri kami sendiri ketika panitia sudah tidak mampu mengendalikan keadaan??? Kami cuma tujuh orang dari Jakartaditengah2 ribuan penonton yang datang keacara memenuhi tempat dengan bermacam2 motivasi, kami juga bukan band yang mempunyai bodyguard ataupun security panggung yang siap mengawal kami. Lagi2 siapa yang salah?? Simulut bau gaur?? Preman2?? Panitia yang kurang siap?? Polisi yg ada ditempat tapi bengong aja ???
Atau mungkin kalian yang ada ditempat tapi diam saja?? Atau atau kami kah yang salah?? Yah sudahlah kalo ga ada yang mau ngaku salah…biar kami yang mengaku salah,mungkin kami kurang sabar…yah lain kali mungkin kami harus menyewa manajer untuk ngurus yang kayak gitu-gitu,kami minta istirahat dihotel yang mewah biar ga capek,minta sediain bodyguard,makanan yang enak2 biar ga lapar dan transportasi pake pesawat kali yak,biar maantaapppp !!! Ehmmmm komunitasku…komunitasku. Ampe kapan ya kayak gini terus??… Gimana kang mas Yanuar?? Sopo sing pecundang?? Kowe opo aku?? Siapa yang pengecut?? Siapa yang berambisi?? …………………………………
Akhir kata,siapa pun kamu kang mas Yanuar…saya berterimakasih dengan adanya tulisan dari kamu,karena akhirnya membangkit kan semangat saya untuk kembali menulis,setelah hampir 7 tahun berhenti menulis. Karena memang ternyata banyak yang harus kita bagi kepada sesama walaupun itu hanya sekedar tulisan, apalagi kalau tulisan tersebut berguna bagi kepentingan orang banyak dan dapat merubah pola pikir seseorang menjadi lebih baik atau positif. Mudah2an ini awal perkenalan kita yang baik!!!
PESAN: Setelah saya cermati, tulisan-tulisan yang ada di beberapa situs yang membahas tentang penampakan marjinal di TV , ternyata dua tulisan yang mengarah kepada saya pribadi yaitu dari yanuar soleh di situs:http://anarchoi.gudbug.com/stats/?stats_author=Yanuar+Soleh 
dan dari haska di situs : http://scrapman.wordpress.com/2007/01/06/marjinal-aka-anti-military/
bermuara pada satu situs yaitu : http://punkyreggae.wordpress.com/
yang secara urutan kasus setelah penampakan marjinal di TV , pernah terjadi benturan propaganda idealisme, dimana saat itu banyak terjadi atou terlihatnya individual PUNK jakarta yang mengaku dirinya exist di jalur DIY , tetapi mereka sering terlihat lebih exist di dunia gemerlap (DUGEM GITCHU LOOOCH!!!!!) yang dipadu dengan aksesories reggae. Yang akhirnya mencuat istilah punk “merah kuning ijo” (icon reggae) banci d.i.y !!!
sekali lagi kita cermati, saat ini dengan berkembangnya kemajuan zaman, dengan adanya media internet (alam maya) sangat mempermudah setiap orang untuk membuat dan membuka suatu wacana, baik itu yang sifatnya pribadi atou yang sifatnya membawa kepentingan golongan. dan sangat memungkinkan sekali dibuatnya segala macam bentuk kepalsuan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan sama sekali kebenarannya/keabsahannya. Apalagi tindakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang notabene hanya ingin membuat perpecahan didalam komunitas !!! cobalah naik keatas atap rumah kita, dan lihatlah begitu banyak realita atou kenyataan yang harus kita hadapi dan kita selesaikan. 

tips cari pacar

Tips/Cara Mendapatkan Dan Mencari Pacar & Jodoh Idaman - Panduan PDKT / Pendekatan Ke Cewek/Cowok Yang Baik

1. Menjadi diri sendiri
Hindari berpura-pura menjadi orang lain yang anda anggap akan disukai oleh orang yang anda sukai. Menjadi orang lain untuk menjaga image atau jaim tidak selamanya menyenangkan karena mungkin akan menyiksa batin anda. :Selain itu jika pasangan mengetahui sifat kita yang sebenarknya mungkin bisa membuatnya ilfil dan kecewa berat.
Jika tujuannya adalah untuk menjaga penampilah maka sah-sah saja. Contohnya seperti memakai parfum untuk menutupi bau badan, memakai rexona untuk menghilangkan burket dan basket, dan lain sebagainya.
2. Menjadi orang yang menyenangkan pasangan
Sebisa mungkin kita berkomunikasi dengan pasangan secara seimbang dua arah. Baik si cewe maupun si cowo harus bisa menjadi lawan bicara yang seirama dan dapat membuat yang lain menjadi nyaman, terhibur serta tidak membosankan. Hindari gugup yang berlebihan karena gugup yang terlalu berlarut-larut dapat merusak komunikasi yang ada.
Pelajari apa yang disukai oleh pasangan. Hidari hal-hal yang tidak disukai oleh orang yang kita sukai dan berusaha melakukan apa yang disukai disesuaikan dengan batas kemampuan kita.
3. Menjadi orang baik
Siapa sih yang tidak suka dengan orang yang baik? Hanya segelintir cewek atau cowok saja yang senang dengan penjahat. Sifat baik yang dimaksud antara lain adalah jujur, setia, pengertian, suka menabung, sopan, rendah diri, tidak pelit, suka membantu, tidak merokok, tidak menggunakan narkoba, rajin beribadah, berorientasi jangka panjang, menghindari zina dan lain sebagainya.
Memiliki sifat yang tidak pemarah, sabar, bertanggungjawab, setia dan pengertian adalah sifat yang paling disukai. Bila anda belum memilikinya maka segera belajar untuk merubah sikap / sifat anda untuk menjadi lebih baik di mata orang lain tidak hanya di mata si do'i.
4. Memiliki modal yang cukup
Modal dalam hal ini tidak selamanya harus berbentuk uang atau materi. Modal sifat baik, tekat yang kuat serta keseriusan yang tinggi terkadang dapat mengalahkan harta dan materi. Selama sang pujaan hati merasa nyaman itu merupakan modah yang cukup kuat.
Uang dan materi jangan dijadikan hal yang berlebihan karena jangan sampai anda mendapatkan orang yang meterialistis sebagai pacar atau jodoh pasangan hidup anda. Buatlah materi yang anda miliki sebagai alat untuk melancarkan aktivitas pdkt anda.
Manage dengan baik setiap pos-pos pengeluaran jangan sampai kita menjadi terlihat pelit atau terlalu menghamburkan uang. Siapkan dana untuk nonton ke bioskop, pergi belanja bulanan kebutuhan sehari-hari, pulsa telepon hp serta sms, makan bareng, dan lain sebagainya.
5. Didukung oleh lingkungan
Keluarga, teman dan tetangga yang baik tentu akan menjadi nilai plus buat anda. Jika anda merasa lingkungan anda belum atau kurang mendukung, sebaiknya anda lakukan bina lingkungan untuk menjadi lebih baik sehingga dapat menunjang aktifikas pendekatan dengan kekasih hati.
6. Konsisten dan konsentrasi tinggi
Jangan mudah terpengeruh oleh godaan dan perkataan orang lain. Yakinlah bahwa si dia adalah pacar atau jodoh yang tepat bagi anda, namun anda juga harus mempelajari doi dengan baik agar kelak tidak merasa salah memilih pasangan. Hubungi doi setiap hari di waktu senggang untuk menjadi komunikasi dua arah yang lancar yang baik dengna membahas hal-hal yang disukai kedua belah pihak dengan sisipan humor untuk menghangatkan suasana.
Berikan sang tambatan hari waktu, tenaga, pikiran dan perasaan anda sepenuhnya agar si dia merasa dihargai. Buat rencana ke depan uantuk membina hubungan yang lebih jauh. Ajaklah si dia berdiskusi dengan anda mengenai masa depan nanti untuk melihat seberapa serius dia dengan anda.
Selamat Mencoba dan Terima Kasih

Punk Muslim, Ketika Idealisme Punk Melebur dengan Islam

Senin, 09/11/2009 10:52 WIB | email | print
 
Siapa yang menyangka kehidupan jalanan ternyata tak seburuk yang dibayangkan. Di antara segerombolan pengamen, anak-anak jalanan, pedagang asongan, yang kerap diidentikkan dengan minuman keras, ngelem (menghirup aroma lem aibon), narkoba, free sex, dan sebagainya, masih ada setitik cahaya yang memberikan harapan bahwa dakwah di kalangan yang dianggap termarjinalkan ini masih ada dan mungkin dilakukan. Salah satunya adalah komunitas yang menamakan diri mereka Punk Muslim.
Punk Muslim berdiri pada Ramadhan 1427 H, hampir 3 tahun lalu, yang digagas oleh seorang Budi Khoironi, yang akrab dipanggil Buce. Buce yang jebolan pesantren ini menganggap masih ada harapan untuk memperbaiki kondisi pemuda yang berada di komunitas punk yang sudah telanjur dianggap hidup tanpa orientasi, antikemapanan, dan meninggalkan agamanya.Susah payah Buce merangkul anak-anak punk dan mengajak mereka kembali ke Islam, agama yang sebagian besar dianut oleh komunitas ini. Pilihan Buce untuk hidup di jalanan adalah pilihan untuk menyentuh objek dakwah yang tak pernah disentuh, yaitu anak-anak jalanan. Keprihatinan dan kesukaan Buce terhadap musik dan kesenian sempat dituangkannya dalam sanggar kesenian bernama Warung Udix Band, sekitar 8 tahun lalu. Di sanggar inilah, anak-anak jalanan berkumpul untuk latihan band sekaligus belajar mengaji. Namun ternyata, kedekatan Buce dengan komunitas punk dan anak jalanan tidak berlangsung lama karena Allah swt memanggil Buce pada Mei 2007. Buce meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Sebelum meninggal, Buce telah menitipkan amanah untuk membimbing dan mengasuh komunitas punk dan anak jalanan tersebut kepada Ahmad Zaki.
Buat Zaki, bergaul dengan komunitas punk dan anak jalanan ternyata tak semudah yang dibayangkan. Pada awalnya, dirinya pun tidak diterima oleh komunitas punk tersebut, tapi dengan usaha yang keras, Zaki pun dapat melanjutkan tongkat estafeta dari Buce yang diembankan kepadanya. Kuncinya hanya satu, Zaki selalu mengingat pesan Buce untuk tidak menggunakan bahasa-bahasa yang terlalu elit dan bersifat menggurui kepada komunitas itu. Walhasil, dalam percakapan, kata lu-gue sudah jadi unsur wajib dalam bahasa yang mereka gunakan selayaknya sahabat, bukan antara guru dengan murid.
Zaki melanjutkan usaha Buce dengan menggelar pengajian rutin untuk anak-anak jalanan mulai 1428 H, seminggu dua kali, yaitu malam Selasa untuk belajar membaca Alquran, dan malam Jumat untuk kajian keislaman yang sifatnya diskusi dan berbagai ilmu tentang Islam. Menurut Zaki, panggilan hatinya untuk membimbing anak-anak punk kembali ke Islam lebih besar daripada janjinya kepada Buce untuk membina anak-anak punk tersebut. Walhasil, meskipun jumlah peserta pengajian anak-anak jalanan tersebut berkurang dari 50 orang hingga menjadi 20 orang, Zaki tetap optimis karena itu adalah sunnatullah. Peserta pengajian itu berasal dari berbagai profesi, usia, dan latar belakang pendidikan, seperti ada yang hanya tamat kelas 2 SD hingga S1, berusia 15 hingga 28 tahun, dan ada yang berprofesi sebagai pedagang asongan, pengamen, pelukis, bahkan pemahat patung, ada yang laki-laki dan ada pula perempuan. Jumlah yang sedikit itu tetap dioptimalkan Zaki untuk tetap mengingatkan mereka agar menghindari hal-hal negatif dan menanamkan nilai-nilai akhlak Islami. Salah satu upaya Zaki adalah dengan memanajemen band 'warisan' Buce bernama Punk Muslim.
Punk Muslim (PM) beranggotakan Ambon, Asep, Mongxi, dan Lutfi. Dahulu, Buce sempat menjadi vokalis Punk Muslim sebelum dia wafat. Sepeninggal Buce, PM sebagai sarana dakwah anak-anak punk memfokuskan tujuannya kepada dua hal, yaitu gerakan (movement) dan musik. Selain pengajian, PM lebih menggali gerakan dan konsep musiknya lebih dalam agar sarat makna dan kualitas yang lebih baik. PM telah mengeluarkan album pertama bertajuk Soul Revolution dan sebanyak 1000 kaset album tersebut dibagikan gratis kepada para peminat band yang beraliran campur-campur ini: ngepunk, ngerapp, bahkan kadang etnik.
Punk Muslim telah manggung di beberapa mal dan kampus, seperti Pangrango Plaza, Margo City, ITC Cempaka Mas, Univ. Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Univ. Negeri Jakarta. Selain itu, PM juga melayani permintaan untuk pentas di komunitas punk, sekolah-sekolah, dan pengajian rutin.
Kepiawaian PM dalam bermusik diasah setiap malam Jumat di rumah Ambon di sekitar Vespa, Pulogadung, yaitu dengan latihan rutin. PM juga dijuluki Nasyid Underground karena aliran musiknya yang banyak menyuarakan syair Islami tapi dengan gaya punk. Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu, banyak kalangan yang dapat menerima gaya bermusik Punk Muslim hingga permintaan albumnya pun membludak. Kini, PM sedang merampungkan album kedua.
Zaki sebagai pengasuh PM pun melakukan berbagai variasi kegiatan untuk komunitas ini, seperti mabit tiap dua bulan sekali, tafakur alam setiap tahun, dan rekrutmen. Selain kegiatan tersebut, PM juga kebanjiran agenda silaturahim, bulan lalu, PM jaulah ke komunitas punk di Indramayu yang juga merasakan hidayah untuk kembali ke Islam dengan meneladani PM di Jakarta.
Salah satu PR bagi Zaki dalam pembinaan komunitas punk ini adalah meluruskan paradigma pergaulan yang lekat pada sebagian besar anak-anak punk, misalnya soal free sex. Sebagian anak-anak punk mengakui telah melakukan dosa besar dan ada pula yang menikah karena telah hamil. Ada pula yang menjalani proses pernikahan dengan seorang muslimah penghafal Alquran 18 juz, namun gagal karena beberapa alasan. Zaki mengakui, intensitas pergaulannya dengan anak-anak punk juga mengundang kritik dari berbagai pihak, misalnya dari keluarga dan sahabat. Tak sedikit dari mereka juga enggan mengikuti Zaki untuk berdakwah di kalangan minoritas tersebut. Namun, Zaki terus bertahan dan berharap ada teman-teman dai yang mengikuti jejaknya. Terakhir, Zaki mengingatkan dengan tulus, bahwa anak-anak punk dapat pula menjadi agent of change jika saja ada yang terus membimbing dan mengarahkan mereka dalam keislaman.